Manfaat pengobatan alternatif sebenarnya sebenarnya tak kalah bila dibandingkan dengan cara-cara yang modern. Pengobatan alternatif boleh saja dilakukan, dan bagi sebagian masyarakat, cara itu memang menjadi pilihan selain penanganan dengan teknologi modern. Tusuk jarum, pijat, dan penggunaan tenaga dalam adalah beberapa cara penyembuhan yang termasuk pengobatan alternatif.

Bahkan, tusuk jarum yang merupakan salah satu pengobatan alternatif sudah teruji klinis dapat menyembuhkan penyakit. Sistem pengobatan dari China itu sudah diakui secara internasional sejak sekitar 10 tahun lalu.

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) Bandung Djoko Sunarjo mengatakan, teknologi tusuk jarum belakangan ini sudah berkembang dengan menggunakan cara-cara modern.

Sekolah-sekolah yang mengajarkan pengobatan itu didirikan. Bahkan, sistem di sejumlah tempat praktik sudah menggunakan sinar sebagai pengganti jarum.

Menurut Djoko, berbagai macam pengobatan alternatif lainnya secara empirik memang dapat menyembuhkan. Meski demikian, belum tentu cara itu terbukti secara klinis. Pasalnya, pengobatan tradisional bisa menyembuhkan penyakit hanya berdasarkan pengalaman turun-temurun.

Selain menggunakan pengobatan alternatif, sebagian masyarakat juga menggunakan jamu sebagai pilihan di samping produk-produk modern. Obat-obatan tradisional dengan bahan utama tumbuh-tumbuhan itu sudah sejak dulu digunakan masyarakat Indonesia.

Menurut Djoko, ada kasus meninggalnya konsumen jamu karena meminum produk yang tidak terdaftar. Kasus seperti itu selalu dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

"Ada juga jamu tidak terdaftar yang dicampur dengan bagian dari obat modern seperti analgesik. Jadi, khasiatnya bukan dari jamu, tetapi dari obat modern itu," kata Djoko.

Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Cissy Rachiana Sudjana mengatakan, pengobatan alternatif boleh saja menjadi pilihan di samping cara-cara modern. "Malah, kalau tidak ada pilihan lagi, pengobatan itu bisa dilakukan," katanya.

Lima tahun lalu ada perusahaan jamu yang meminta agar produknya diuji secara klinis. Namun, biaya yang mahal membuat perusahaan jamu tersebut membatalkan niatnya.

Sumber : kompas.co.id