Urusan perut kadang membuat orang lupa agama. Demi makan, kadang orang tega melakukan apa saja, halal haram, demi sepiring nasi jika pekerjaan halal dan baik tidak kunjung ia peroleh. Perilaku jahat pun dilakukan dengan cara kasar maupun halus. Gendam adalah salah satu di antaranya.

Situasi ibukota yang keras memang begitulah adanya. Dari layar televisi kita bisa menyaksikan tindak kejahatan dilakukan setiap hari. Kejahatan ini ada yang dilakukan dengan kekerasan dan ada juga yang dilaksanakan dengan cara yang halus. Salah satunya adalah dengan Ilmu Gendam. Ketimbang menteror calon korban dengan todongan pistol atau pisau tajam, pelaku kejahatan dengan ilmu gendam cukup memantrai calon korbannya dengan gendam yang ia kuasai. Calon korban yang terkena gendam, serta merta akan seperti orang linglung dan menuruti segala perintah si peng-gendam. Dengan begitu, akan mudah bagi penjahat ini untuk menguras harta benda si korban.

Terminologi ilmu gendam diawali dari kisah Dewi Kunthi dalam cerita pewayangan. Disebutkan bahwa oleh gurunya Dewi Kunthi diberi ajian gendam. Jika manteranya dirapal, siapapun yang dikehendaki bahkan dewa sekali pun dapat dipanggil ke hadapan si pemilik gendam. Dengan berbekal ajian ini, Dewi Kunthi akhirnya dapat memanggil dewa-dewa yang kemudian memberikan ia putera kelak setelah dewasa anak-anak ini lah yang disebut Pandawa Lima. Sebelumnya ketika masih perawan, ia juga pernah secara tidak sengaja merapal mantera gendam, dan datanglah Bathara Surya. Dengan dewa matahari ini Dewi Kunthi memperoleh putera bernama Karna.

Tetapi ilmu gendam bukan hanya ada dalam cerita pewayangan saja. Ilmu ini ada dan bisa dipelajari. Pada dasarnya, ilmu gendam adalah ilmu olah kebatinan yang digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain.
Berbeda dengan hipnotis yang mengandalkan kekuatan konsentrasi, gendam mendaya gunakan kekuatan batin spiritual seseorang. Rapalan mantera sebenarnya hanya untuk memperkuat niat.

Kekuatan sebenarnya ada pada olah kebatinannya disertai keyakinan yang kuat sehingga tercipta energi dahsyat yang dapat memanipulasi kehendak orang yang menjadi sasaran. Dalam kasus kejahatan, gendam digunakan untuk memanipulasi kehendak korban sehingga ia tidak melawan dan menuruti kemauan penggendam.

Ilmu gendam bukanlah ilmu hitam. Ia akan menjadi ilmu kejahatan jika digunakan untuk tindakan yang dilarang agama. Pada pengobatan alternatif, gendam bisa digunakan pada situasi dimana pasien mustahil untuk diobati dalam keadaan sadar, misalnya pasien depresi berat yang selalu mengamuk.

Setelah digendam, syaraf kesadarannya menjadi lemah. Dalam kondisi tersebut pasien seperti ini mulai dapat diterapi. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari kemampuan ini dapat digunakan dalam banyak hal.

Jika anda menghadapi orang marah yang beremosi tinggi, gendam dapat digunakan untuk melemahkan amarahnya. Setelah emosinya turun, tentu akan lebih mudah bagi kita untuk mengajaknya bicara. Masih banyak lagi manfaat ilmu gendam jika digunakan untuk kebaikan.

sumber : astaga.com