Tidak mudah untuk medeteksi kanker terutama saat masih berada pada stadium awal. Namun dengan memanfaatkan protein dalam ubur-ubur glow in the dark yang terkenal mengandung racun mematikan, kanker bisa dideteksi lebih awal.

Saat berenang di perairan gelap, ubur-ubur tampak menyala karena mengandung protein yang bersifat fluoresens atau dapat berpendar. Cahaya hijau yang dipancarkan itu tak hanya indah dipandang, tetapi juga menginspirasi ilmuwan Inggris untuk memanfaatkannya.

Professor Norman Maitland dari Yorkshire Cancer Research Laboratory berhasil mengisolasi protein tersebut di laboratorium York University dan menyuntikkannya pada sel kanker. Dengan kamera khusus, protein itu tampak berpendar saat bereaksi dengan sel-sel yang abnormal.

"Teknologi yang ada saat ini misalnya sinar-X sulit menembus jaringan apalagi masuk ke tulang, sehingga sulit mendeteksi kanker tulang berukuran mikroskopis. Protein ubur-ubur bisa membantu mengatasinya," ungkap Prof Norman seperti dikutip dari Sky News.

Ketika kamera diaktifkan, protein ubur-ubur yang akan selalu terikat pada sel kanker lebih mudah dideteksi karena warnanya yang berpendar. Prof Norman menyebut proses pemindaian dengan kamera khusus ini dengan istilah Virimaging, singkatan dari virus imaging.

Sesuai namanya, protein ubur-ubur tersebut memang dimasukkan ke dalam sel kanker dalam bentuk virus. Cara kerja virus tersebut sudah didesain agar hanya menyerang sel kanker sehingga dijamin tidak salah sasaran karena tidak menyerang jaringan yang sehat.

Meski sangat menjanjikan bagi penanganan kanker, Prof Norman mengaku masih butuh waktu kurang lebih 5 tahun ke depan agar teknologi ini bisa diterapkan untuk manusia. Saat ini uji coba yang dilakukannya masih terbatas pada skala laboratorium.

Sumber : detik.com