Banyak cara sudah kita ketahui bagaimana pentingnya merawat tubuh fisik kita, baik melalui asupan makan atau dengan olah fisik. Tetapi banyak yang belum mengerti bahwa kita pun harus merawat tubuh Bioplasmik kita.
Tubuh Bioplasmik memiliki rangka yang mengandung energi sinar (energi elektromagnetik) atau biogetic ray dan lebih dikenal dengan sebutan energi AURA, Sedangkan kata AURA sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya dalam bahasa Indonesia, adalah energi yang riang gembira.
Sesuai dengan artinya, maka orang yang mempunyai medan AURA yang sehat, senantiasa berada dalam kondisi yang "riang" dan lebih bersifat dinamis serta menjadi pribadi yang lebih menyenangkan, sehingga pesona dirinya memancarkan keindahannya tersendiri. Sejalan dengan itu banyak cara dilakukan untuk mempunyai sinar energi AURA yang bisa memberi kewibawaan dan pesona diri ini.
Energi AURA sangat tergantung dengan kondisi batin seseorang, stress berkepanjangan mampu merusak medan energi ini, sehingga merugikan diri sendiri, sebab dalam kondisi AURA yang tidak sehat, maka kita kehilangan energi pelindung yang bertindak seperti perisai yang membentengi diri kita dari energi-energi negatif dari lingkaran AURA kita.

Sejarah Mesin Pemeriksa AURA
Penyelidikan keberadaaan energi elektromagnetik ini, serta manfaatnya untuk kehidupan kita, sudah dimulai sejak seorang ilmuan Rusia bernama S Kirlian pada tahun 1935 melalui risetnya berhasil mengukur dan memotret sinar energi ini. Sayang, mesin ini baru bisa mengukur dan membuktikan energi sinar elektromagnetik tubuh manusia hanya sebatas pada jari tangan dan kaki saja. Itu pun baru dapat melihat medan energi berwarna putih, yaitu aura eterik (etheric body).
Seorang ilmuan Prancis, Guy Coggins berhasil mengembangkan mesin berteknologi yang lebih maju pada tahun 1987 dan diperkenalkan pada dunia dengan sebutan progen aura dengan teknik memadukan foto polaroid. Dengan mesin tersebut kita bisa melihat sinar elektromagnetik tubuh dalam bentuk sebuah foto yang berdasarkan warna yang terekam di dalamnya. Hasilnya adalah sinar elektromagnetik tubuh yang didasarkan pada emosi yang tertangkap adalah aura emotional body.
Fisslinger, ilmuan berkebangsaan Jerman kembali mengembangkan mesin tersebut memadukannya bersama perangkat komputer. Tahun 1998, ia meluncurkan sebuah alat yang sangat mengagumkan dan banyak manfaatnya untuk umat manusia terutama kesehatan fisik yang sakit disebabkan psikis. Alat tersebut diberi nama Aura Video Station (AVS).
Alat ini mampu menampilkan medan AURA secara dinamis dan hidup di layar komputer sehingga kita bisa memantau vibrasi sinar elektromagnetik tubuh secara langsung dan jelas. Mesin AVS, selain bisa menangkap dan memperlihatkan sinar elektromagnetik tubuh, alat tersebut bahkan mampu mendeteksi dan memperlihatkan pintu-pintu energi yang membentuk energi AURA seseorang, yaitu cakra (bahasa Sansekerta).
Mesin Aura Video Station, sangat membantu untuk mendeteksi kesehatan seseorang yang tidak terdeteksi secara medis. Maka banyak psikolog maupun psikater, saat ini memakai jasa pemeriksaan medan energi ini untuk penyembuhan pasien-pasiennya yang menderita penyakit psikosomatik.
Ketika ketidakberesan di tubuh bioplasmik ini terdeteksi, misalnya energinya kotor atau sangat tipis. Bisa juga terlihat gangguan dari energi lain. Maka penting untuk segera melakukan antisipasi pencegahan, sebelum keluhan pada fisik dirasakan.
Menyehatkan AURA yang paling manjur adalah berpikir positif, kondisikan diri selalu bersikap riang/ bahagia, bisa juga menjalankan pelbagai meditasi yang bersifat memberi ketenangan, penyembuhan dengan cara Autohipnosis, Prana, Reiki, mandi air garam, penggunaan aromaterapi.

Proses alami interaksi energi
Kita lihat bagaimana interaksi medan aura dalam kehidupan kita. Beberapa medan energi dibangkitkan dalam tubuh dan medan energi lainnya yang diterima dari luar tubuh. Kemudian, keduanya bersatu dan diubah di dalam tubuh. Ini proses alami antara satu medan energi dengan medan energi lainnya. Interaksi tersebut dapat dianggap sebagai osmosis alami antara energi Anda dengan energi yang ada di sekitar Anda.
Anda memancarkan dan menyerap energi dari orang lain, makhluk hidup lain, pepohonan, dan bumi tempat Anda berpijak, serta udara yang Anda hirup. Nah dengan siklus demikian, kita bisa mengambil hikmah betapa pentingnya seseorang menyehatkan dan menguatkan tubuh Bioplasmiknya, yaitu medan energi AURA sendiri.
Setiap orang mempunyai frekuensi khasnya sendiri sehingga kekuatan dan intensitas medan energi ini, tiap orang berbeda tidak ada yang sama persis walaupun bisa terjadi kemiripan yang nyaris sempurna.
Apabila frekuensi aura Anda berdekatan dengan frekuensi aura orang lain maka akan terjadi kesesuaian alami. Anda mungkin lebih cepat dekat dan gampang cocok dengan orang tersebut. Di sisi lain, ada orang yang frekuensi auranya sangat jauh berbeda dengan aura Anda sehingga dapat menyebabkan rasa tidak suka tanpa alasan dengan orang tersebut.
Dalam kondisi yang sehat, aura berbentuk elips yang jelas, tepian padat dengan warna cerah. Sedangkan pada orang stres, AURA yang terlihat secara waskita maupun melalui mesin AVS tampak berkilat-kilat dengan perubahan warna-warni yang cepat bahkan kadang menghilang dalam seper-sekian detik.
Pada orang yang cemas dan sakit akan terlihat warna aura atau cakra yang memudar, warna tidak cerah, dan energi tipis. Warna AURA mempunyai tingkatan getaran sendiri. Setiap warna mencerminkan segi positif dan negatif. Kesimpulannya kita tidak menilai kepribadiannya lebih rendah berdasar tingkatan warna AURA.
Singkatnya, medan aura yang berwarna apa pun bisa dikatakan baik/ sehat kalau berwarna cerah (bersih), bentuknya elips dengan tepian jelas, dan padat. Selain mencerminkan kesehatan fisik seseorang, AURA juga dapat mencerminkan karakter seseorang.

Karakter berdasar warna Aura :
Berikut ini adalah contoh karakter secara umum dari warna AURA
Warna merah = bersemangat tinggi, ambisius, dan percaya diri.
Warna orange = suka bertualang, kreatif, sikap sportif, dan pandai bergaul
Warna kuning = humoris, cerdas, egosentris, dan suka berfoya-foya
Warna hijau = berpikir detail, suka damai, konservatif, dan ramah
Warna biru = sensitif, tenang, tertarik kerja sosial, berdedikasi tinggi
Warna indigo = intuisi yang tajam, idealis, cerdas, mandiri, dan artistik
Warna violet = penuh kharisma, inovatif, teoritis, idealis, dan cerdas

Sumber : Lianny Hendranata (okezone.com)