Seni yoga sering disamakan dengan senam. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Sebab, yoga memang induk dari senam, dan berbagai jenis beladiri, tari, musik, nyanyian, bahkan seni bercinta dan penyembuhan.
Yoga berasal dari bahasa Sansekerta "yuj" artinya menghubungkan atau menyatukan. Secara horisontal, berarti menyatukan tubuh-pikiran-jiwa kita dalam keselarasan yang alami. Dalam arti vertikal, berarti menyatukan kesadaran diri kita dengan Tuhan.

Mahresi Patanjali, tokoh Raja Yoga dalam bukunya Yoga Sutra, mengatakan yoga adalah jalan untuk menenangkan pikiran hingga diam. Bagai bayangan bulan dalam air, demikianlah Tuhan menampakkan diri-Nya bagi pelaku yoga. Yang sebaiknya kita lakukan adalah membuat permukaan air tenang, antara lain dengan yoga.

Bagaikan berenang dan mengemudikan kendaraan, yoga adalah keterampilan. Namun yoga bukan keterampilan biasa. Yoga adalah keterampilan spritual, karena yang dikaji bukan hanya tubuh fisik saja, tapi juga jiwa kita.

Di atas semua itu, yang terpenting dalam memahami ketrampilan yoga adalah praktik. Yoga memberikan dua disiplin praktik, yakni gerak dan diam.

Disiplin gerak bermanfaat menguatkan fisik, menghilangkan kekakuan sendi dan otot, serta mengontrol kesehatan saraf dan kelenjar tubuh. Disiplin gerak ini banyak membantu keseimbangan energi dan kenyamanan tubuh untuk kehidupan sehari-hari, bahkan penting untuk peremajaan sel-sel tubuh. Tak jarang praktisi yoga tampak lebih muda dari usia sesungguhan. Tentu saja, jika semua gerakan yoga dilakukan dengan benar dan teratur.

Dalam disiplin diam, yoga memberikan rileksasi, ketenangan, kejernihan pikiran, keceriaan, rasa percaya diri, dan berkembangnya intuisi. Semuanya dapat diraih melalui meditasi yoga yang dilakukan dengan mengatur napas dan sikap yoga sempurna.

Manfaat berlatih yoga yang paling diinginkan para praktisi yoga pemula adalah tubuh sehat. Padahal, tujuan yoga klasik adalah ananda, bahagia. Kebahagiaan tertinggi yang hendak diraih adalah penyatuan dengan Tuhan. jadi, yoga merupakan latihan fisik yang penuh dengan nuansa spiritual. Tujuan ini lebih dari sekadar tubuh yang sehat, karena kesehatan juga merupakan pilar dari kebahagiaan tersebut.

Tidak ada istilah terlambat untuk berlatih yoga. Siapapun bisa berlatih yoga: pria, wanita, anak-anak, orang dewasa, sehat, cacat. Meskipun demikian, bukan berarti yoga bisa dilakukan asal-asalan. Berlatih yoga khususnya yogasana alias senam yoga, membutuhkan berbagai persiapan yang harus diperhatikan. Bila tidak, hasilnya kurang optimal.

Yoga tidak banyak gunanya bila Anda hanya berhenti memahami pengetahuan yogasana. Sebab, yoga menuntut pengalaman langsung, melalui praktik berlatih yoga. Praktik yoga akan sempurna bila Anda memperhatikan beberapa panduan. Semua ini untuk memastikan agar Anda tidak mencederai diri sendiri. Tidak melakukan yoga bila sedang sakit, menstruasi, atau hamil; kecuali melakukan gerakan tertentu yang disarankan. Konsultasikan kondisi Anda dengan instruktur yoga.

Bila akan melakukan yoga ketika baru bangun tidur, lakukan "mandi separuh tubuh" (seperti berwudu) atau mandi penuh sebelum berlatih yoga.

Sebelum berlatih yoga, sebaiknya lakukan pemanasan (vyayam) untuk menghindari kram. Lakukan gerakan yoga secara lambat dan hati-hati. Tidak bergurau dan tertawa selama berlatih yoga, untuk menghindari kram perut.

Sebaiknya lakukan pemijatan sendiri setelah selesai berlatih yoga. Lanjutkan dengan rileksasi selama beberapa menit.

Usai melakukan yoga yang disambung dnegan pemijatan dan rileksasi, sebaiknya tidak menyentuh air sebelum tidak menyentuh air sebelum beristirahat sekitar 5 menit.

Tidak melakukan latihan pernapasan (pranayama) sebelum istirahat beberapa saat sampai suhu tubuh normal kembali.

Napas dalam yogasana. Pemanasan sebelum berlatih yoga, cukup dilakukan dengan berlari-lari kecil di tempat, seraya mengibaskan jari tangan dan kaki, serta mengayunkan lengan beberapa saat.

Setelah itu, yoga diawali dengan peregangan tubuh, mulai dari leher, bahu, tangan, pinggang, lutut hingga sendi pergelangan kaki. Peregangan leher wajib dilakukan, untuk menghindari pusing selama beryoga dan menjaga kestabilan tubuh. Peregangan dapat dilakukan sambil duduk atau berdiri.

Yoga klasik selalu menyertai senam yoga dengan pengaturan napas. Pengaturan napas dianggap penting, karena berhubungan dengan prana, alias energi. Prana yang terkendalli memberikan manfaat kesehatan, kecerdasan, ketangkasan, peremajaan sel-sel tubuh, bahkan kekuatan supernormal, seperti kemampuan mendeteksi penyakit dengan indra keenam.

Setidaknya ada dua aturan bernapas dengan baik. Gunakan hidung. Yoga tidak menyarankan bernapas melalui mulut, kecuali pada kondisi tertentu atau melakukan praktik tertentu. Bernapas hingga rongga perut dipenuhi udara. Perut mengembang ketika menarik napas, dan mengempis saat napas keluar. Pernapasan perut merupakan pernapasan paling alami, seperti yang kita lihat pada bayi.

Dalam yogasana, menarik napas biasanya bersamaan dengan kepala dan badan tengadah, atau gerakan mengangkat tangan. Mengembuskan napas mengiringi tangan turun.

sumber : suara karya